Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Minggu, 21 Juli 2019

BELAJAR DI PONDOK PESANTREN


BELAJAR DI PONDOK PESANTREN 

Man Jadda Wa jada yang artinya: “Barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia” sebuah kata-kata mutiara yang sangat melekat pada diri kita salah satu motivasi di dalam kehidupan.
ketika kita menginginkan sesuatu di dalam hidup tetapi tidak mau berusaha untuk mendapatkannya maka keinginan yang akan sia-sia, dikarenakan tidak ada kesungguhan di dalam diri kita untuk mendapatkannya. orang yang sukses pasti akan merasakan kesulitan ketika ia Ingin menggapai kesuksesan tersebut tetapi dengan tekad yang kuat pantang menyerah dan bersungguh-sungguh akan mendapatkan apa yang diinginkan.
begitu pula untuk para santri yang ada di “PONDOK PESANTREN HARUN ASY-SYAFI’I”  ini dalam ujian yang dihadapi mereka tidak pernah putus asa dalam belajar, santri bersungguh-sungguh dalam belajar agar mendapatkan hasil yang mereka inginkan, agar mereka bisa membanggakan kedua orang tua masing-masing” Saya sangat berharap untuk mendapatkan nilai yang bagus, dengan bersungguh-sungguh saya akan membuat kedua orang tua Saya bangga kata salah satu santri.

Berbagai jenis sekolah dapat dipilih oleh anak. Mulai dari sekolah full day school sekolah umum maupun madrasah, atau sistem mondok baik pesantren maupun boarding school.Saat ini, sekolah berasrama tidak hanya identik dengan pesantren. Beberapa sekolah umum, khususnya sekolah Islam terpadu, banyak yang menyelenggarakan sistem sekolah berasrama (boarding school). Artikel ini mencoba mengupas kelebihan sekolah berasrama baik pesantren maupun boarding school.
1. Pola pendidikan konsisten
Pesantren atau sekolah berasrama memungkinkan pola pendidikan anak yang konsisten 24 jam selama beberapa tahun. Apa yang diterima anak di ruang kelas sama dengan apa yang diterima saat di luar kelas. Integrasi pendidikan antara di dalam dan di luar sekolah menghasilkan pola pendidikan yang konsisten. Sedangkan dalam sekolah full day, bisa jadi pola pendidikan di sekolah tidak sama dengan pola pendidikan di rumah yang diterapkan orangtua.
2. Melatih kedisiplinan anak
Sekolah berasrama/pesantren mengharuskan anak untuk mengikuti aturan mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Kebiasaan yang teratur ini dapat membentuk karakter anak yang disiplin. Demikian juga, adanya konsekuensi hukuman bagi pelanggaran tata tertib, membuat anak belajar untuk disiplin.
3. Pemanfaatan waktu optimal
Kegiatan harian di pondok pesantren/boarding school sudah terjadwal sedemikian rupa setiap hari. Tidak ada waktu yang terbuang percuma tanpa ada kegiatan yang terjadwal. Bahkan aktivitas tidur dan beristirahat/rekreasi pun berada dalam pantauan dan pengawasan tata tertib asrama.
4. Keamanan lebih terjamin
Menyekolahkan anak di pondok pesantren/sekolah berasrama, lebih melindungi anak dari berbagai ancaman keamanan yang mungkin terjadi. Diantaranya, anak dapat terlindung dari bahaya yang mungkin timbul dari perjalanan pulang pergi ke sekolah. Atau, ancaman bullying dan tawuran antar pelajar yang masih terjadi.
5. Terhindar dari kecanduan gadget
Hampir semua pesantren / boarding school melarang penggunaan handphone kecuali hanya untuk keperluan komunikasi dengan keluarga. Itu pun, penggunaannya dibatasi pada hari dan jam tertentu. Biasanya, pada hari libur selama 1-2 jam saja. Jadi, meski handphone ada manfaatnya, namun kecanduan gadget menimbulkan dampak buruk bagi proses pendidikan anak.
6. Pola makan teratur
Mengatur pola makan anak, kadangkala tidak mudah. Apalagi saat anak mengikuti full day school. Banyak anak yang melewatkan makan siang, dengan alasan malas ke kantin, waktu terbatas, dan lain-lain. Sekolah di pesantren/asrama membuat anak terbiasa dengan pola makan yang teratur. Tentunya, hal ini dapat melindungi anak dari penyakit akibat pola makan yang tidak teratur.



Tidak ada komentar:

KELAS 4 HAL 48 - 51

 KAIDAH KATA TUNJUK DEKAT SILAHKAN KLIK ......