BELAJAR DI PONDOK PESANTREN
Man Jadda Wa jada yang artinya: “Barangsiapa yang
bersungguh-sungguh maka dapatlah ia” sebuah kata-kata mutiara yang sangat
melekat pada diri kita salah satu motivasi di dalam kehidupan.
ketika kita menginginkan sesuatu di
dalam hidup tetapi tidak mau berusaha untuk mendapatkannya maka keinginan yang akan sia-sia, dikarenakan tidak ada kesungguhan di dalam diri kita
untuk mendapatkannya. orang yang sukses pasti akan merasakan kesulitan ketika
ia Ingin menggapai kesuksesan tersebut tetapi dengan tekad yang kuat pantang
menyerah dan bersungguh-sungguh akan mendapatkan apa yang diinginkan.
begitu pula untuk para santri yang
ada di “PONDOK PESANTREN HARUN ASY-SYAFI’I” ini dalam ujian yang dihadapi mereka tidak pernah
putus asa dalam belajar, santri bersungguh-sungguh dalam belajar agar
mendapatkan hasil yang mereka inginkan, agar mereka bisa membanggakan kedua
orang tua masing-masing” Saya sangat berharap untuk mendapatkan nilai yang
bagus, dengan bersungguh-sungguh saya akan membuat kedua orang tua Saya bangga kata
salah satu santri.
Berbagai jenis sekolah dapat dipilih oleh anak. Mulai dari sekolah full day school sekolah umum
maupun madrasah, atau sistem mondok baik pesantren maupun boarding school.Saat ini, sekolah
berasrama tidak hanya identik dengan pesantren. Beberapa sekolah umum,
khususnya sekolah Islam terpadu, banyak yang menyelenggarakan sistem sekolah
berasrama (boarding school). Artikel ini mencoba
mengupas kelebihan sekolah berasrama baik pesantren maupun boarding school.
1. Pola pendidikan konsisten
Pesantren atau sekolah berasrama
memungkinkan pola pendidikan anak yang konsisten 24 jam selama beberapa tahun.
Apa yang diterima anak di ruang kelas sama dengan apa yang diterima saat di
luar kelas. Integrasi pendidikan antara di dalam dan di luar sekolah
menghasilkan pola pendidikan yang konsisten. Sedangkan dalam sekolah full day, bisa jadi pola pendidikan di
sekolah tidak sama dengan pola pendidikan di rumah yang diterapkan orangtua.
2. Melatih kedisiplinan anak
Sekolah berasrama/pesantren
mengharuskan anak untuk mengikuti aturan mulai dari bangun tidur hingga tidur
lagi. Kebiasaan yang teratur ini dapat membentuk karakter anak yang disiplin.
Demikian juga, adanya konsekuensi hukuman bagi pelanggaran tata tertib, membuat
anak belajar untuk disiplin.
3. Pemanfaatan waktu optimal
Kegiatan harian di pondok pesantren/boarding school sudah terjadwal
sedemikian rupa setiap hari. Tidak ada waktu yang terbuang percuma tanpa ada
kegiatan yang terjadwal. Bahkan aktivitas tidur dan beristirahat/rekreasi pun
berada dalam pantauan dan pengawasan tata tertib asrama.
4. Keamanan lebih terjamin
Menyekolahkan anak di pondok
pesantren/sekolah berasrama, lebih melindungi anak dari berbagai ancaman
keamanan yang mungkin terjadi. Diantaranya, anak dapat terlindung dari bahaya
yang mungkin timbul dari perjalanan pulang pergi ke sekolah. Atau, ancaman bullying dan tawuran antar pelajar yang
masih terjadi.
5. Terhindar dari kecanduan gadget
Hampir semua pesantren / boarding school melarang
penggunaan handphone kecuali
hanya untuk keperluan komunikasi dengan keluarga. Itu pun, penggunaannya
dibatasi pada hari dan jam tertentu. Biasanya, pada hari libur selama 1-2 jam
saja. Jadi, meski handphone ada
manfaatnya, namun kecanduan gadget menimbulkan
dampak buruk bagi proses pendidikan anak.
6. Pola makan teratur
Mengatur pola makan anak, kadangkala
tidak mudah. Apalagi saat anak mengikuti full
day school. Banyak anak yang melewatkan makan siang, dengan alasan
malas ke kantin, waktu terbatas, dan lain-lain. Sekolah di pesantren/asrama
membuat anak terbiasa dengan pola makan yang teratur. Tentunya, hal ini dapat
melindungi anak dari penyakit akibat pola makan yang tidak teratur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar